Jual Alat Kesehatan dan Jas Dokter Murah

JASMINE MEDICAL SURABAYA. JL. GUBENG KERTAJAYA 4 RAYA NO 9 SURABAYA. Buka SENIN sd JUMAT 16.00-20.00, SABTU-MINGGU SESUAI PERJANJIAN. No Hp/sms/whatsapp/line: 081332634645

30 Oktober 2008

Ilmu Penyakit Paru: Asma Bronkial

| 30 Oktober 2008 | 1 komentar




Olahraga pada penderita asma…bolehkah?

Sesak napas bisa mengakibatkan kerja otot-otot saluran napas tidak seimbang satu sama lain. Untuk menguatkan dan menyeimbangkannya, pengidap asma disarankan untuk berolahraga. Pada artikel sebelumnya disebutkan bahwa olahraga merupakan salah satu factor pencetus asma. Tapi di sisi lain memang, olah raga ibarat pisau bermata dua pada penderita asma. Sebenarnya olahraga yang bagaimanakah yang dilarang dan bagaimanakah yang dianjurkan?

Sebenarnya kegiatan yang dimaksud olahraga adalah kegiatan otot tubuh yang volume dan intensitasnya melebihi yang biasa dikeluarkan seseorang dalam kehidupan sehari-hari, yang dilakukan beberapa kali dalam seminggu. Yang menjadi pencetus asma ialah olahraga yang tidak rutin dilaksanakan dan langsung olahraga berat. Misal badminton, tennis, jogging. Hal ini mengingat bahwa setiap peningkatan kegiatan fisik selalu harus disertai peningkatan penyediaan oksigen dalam darah, maka selalu akan terjadi peningkatan frekuensi maupun intensitas pernafasan. Bersamaan dengan itu akan terjadi peningkatan peredaran darah (jantung akan bekerja lebih keras dan lebih cepat, sehingga darah mengalir lebih cepat dan banyak untuk dapat mengantar oksigen yang sekarang dibutuhkan lebih banyak) . Konsekuensinya akan ada pula peningkatanpenguapan air dalam saluran pernafasan, dengan kata lain akan ada pendinginan mendadak setempat. Pendinginan saluran pernafasan inilah yang menjadi faktor pencetus terjadinya asma.



Sebaliknya olahraga yang dianjurkan untuk penderita asma adalah olah raga yang dimulai secara bertahap, didasari rasa senang dan hobi, dan tidak ada paksaan untuk secara segera bermain mati-matian. Dengan demikian system pernafasan dan peredaran darah tidak akan menerima beban yang terlalu berat secara mendadak, dengan kata lain peningkatan pernafasan akan terjadi secara bertahap, dan dengan demikian factor pendinginan juga tidak akan mengkagetkan dan pasien tidak akan mendapat serangan sesak. Juga dengan olah raga teratur akan ada rangsangan yang teratur pula untuk menghasilkan hormone adrenalin tubuh yang memang diperlukan untuk peningkatan aktifitas tubuh, dan yang kebetulan juga dapat melonggarkan pernafasan.Jadi, masih ragukah anda untuk olahraga??



1 komentar:

Anonim mengatakan...

ok tuh infonya,...tpolahraga apa ya yg g bikin kita ngos-nosan, trus sesak lagi???

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
© Copyright 2010. Blog Dokter Indonesia . All rights reserved | FK UNAIR 2002 is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com