Doa Keselamatan
"Ya Tuhan, janganlah Engka siksa kami karena lupa atau bersalah. Ya Tuhan, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana telah Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami dalam mengalahkan orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah: 286)
Penjelasan:
Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya merangkum sepuluh hadis tentang keutamaan membaca doa diatas. Diantaranya hadis yang diriwayatkan dari sahabat 'Abdullah bin Mas'ûd, bahwa Nabi Saw. telah bersabda: "Barangsiapa yang membaca dua ayat yang akhir surah Al-Baqarah (ayat 285-286) setiap malam, maka dia akan mendapatkan keselamatan." (Tafsir Ibnu Katsîr Juz, I, hal.340).
Jual Alat Kesehatan dan Jas Dokter Murah
25 November 2008
Doa Kami...
12 November 2008
Apakah Orang Mati Mendengar Doa?
Orang-orang mati tidak mendengar doa.
Dalil dari Al Quran
]إِنَّكَ لا تُسْمِعُ الْمَوْتَى [(النمل: من الآية80)
Sesungguhnya engkau tidak memperdengarkan orang mati.
]وَمَا أَنْتَ بِمُسْمِعٍ مَنْ فِي الْقُبُورِ[(فاطر: من الآية22)
Dan tidak engkau memperdengarkan orang yang ada dalam kuburan.
Dalil dari As Sunnah
]إن لله ملائكة سياحين في الأرض يبلغون عن أمتي السلام [صحيح رواه أحمد.
Sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala memiliki Malaikat-Malaikat yang terbang ke berbagai tempat di bumi menyampaikan kepadaku salam dari umatku.
Diambil dari akhukum fillah La Adri At Tilmidz, Syaikh Muhammad Jamil Zainu
09 November 2008
Al Qur'an hari ini...
Doa Keluarga Maslahah
"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami berikanlah ampunan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)." (QS. Ibrâhîm: 41-42)
Penjelasan:
Doa diatas baik sekali dibaca dalam berbagai kesempatan, agar diri kita dan keluarga kita serta turunan kita senantiasa taat dan rajin beribadah kepada Allah Swt., khususnya ibadah shalat yang telah diwajibkan.
Dalam Al-Quran dikisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Ibrahim a.s., ketika ia baru saja memohon agar kota Mekkah dijadikan kota tentram, aman dan anak turunannaya diselematkan dari menyembah berhala. Lebih detail tentang kisah nabi ibrahim bisa dilihat dalam Al-Ouran Surah Ibâhîm ayat 35-42.
18 Oktober 2008
DOA
Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami sadari. Kami mohon ampun kepada-Mu terhadap apa yang kami tidak mengetahuinya.
08 Oktober 2008
Doa-Doa Di Dalam Al Qur'an
Al-Quran sebagai kalam Allah dan pedoman hidup bagi setiap muslim, mengandung banyak doa-doa. Sebagian doa-doa tersebut adalah:
1. Doa Pembangunan
"Ya Tuhan, terimalah kebaktian kami. Sungguh Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada-Mu, dan jadikanlah pula anak turunan kami umat yang tunduk patuh kepada-Mu. Tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, serta terimalah taubat kami. Sungguh Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang!." (QS. Al-Baqarah: 127-128).
Penjelasan
Doa ini baik sekali dibaca setelah selesainya membangun rumah, mesjid, pesantren, madrasah dan pembangunan yang lain.
Dikisahkan dalam Al-Quran bahwa Nabi Ibrahim a.s. membaca doa ini setelah selesai membangun Baitul Haram (Kabah). Yang pada waktu itu ditimpa banjir besar (zaman Nabi Nuh as), kemudian Nabi Ibrahim dibantu puteranya Ismail as membangun kembali ka'bah tersebut. Setelah selesai mereka berdua mengangkat tangan seraya berdoa dengan lafazh doa di atas.
2. Doa Sapu Jagad
"Ya Tuhan, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkanlah kami dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah: 201).
Penjelasan
Dalarn Al-Quran dijelaskan bahwa doa ini dibaca oleh orang-orang muslim yang tulus setelah selesai melaksanakan haji.
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan pula bahwa doa ini mengandung seluruh kebaikan di dunia dan akhirat serta menghindarkan dari segala kejelekan. Oleh karena baik sekali doa ini dibaca pada setiap kesempatan.
3. Doa Tabah Menghadapi Lawan
"Ya Tuhan, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, kokohkanlah pendirian kami, serta tolonglah kami dalam mengalahkan orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah: 250).
Penjelasan
Dijelaskan dalam Al-Quran, bahwa doa ini dibaca oleh sekelompok mukmin yang bergabung dengan pasukan Thalut melawan jalut. Sehingga dengan doa tersebut dan izin Allah Swt. pasukan Thalut dapat mengalahkan Jalut, dan Dâud membunuh Jalut.
10 September 2008
Yudisium : Tomorrow, The Judgement Day
Bismillahirrahmanirrahim
Ba’da tahmid wa shalawat
SURAT CINTA PENDINGIN JIWA
Surat ini kuniatkan untuk diriku sendiri serta saudara/i-ku yang insya Allah tetap mencintai Allah dan Rasul-Nya di atas segalanya, karena cinta itu yang dapat mengalahkan segalanya, cinta hakiki yang membuat manusia melihat segalanya dari sudut pandang yang berbeda, lebih bermakna dan indah.
Surat ini kuracik untuk diriku sendiri serta saudara/i-ku yang kerapkali melakukan suatu pekerjaan dengan niat yang salah, padahal yang demikian itu akan memberikan akhir sebuah kegagalan yang akan kita sesali dan sungguh merugilah kita. Bukankah air yang berada di hulu, apabila ia kotor maka yang di hilir sudah pasti akan kotor pula? Sudah sepatutnyalah kita tata niat di hati kita dengan sebaik-baiknya.
Surat ini kuhadiahkan pula untuk jiwaku serta jiwa saudara/i-ku yang mulai berat menyertakan kemauan dan kesabaran dalam setiap perbuatannnya. Padahal keduanya adalah dasar utama dari sebuah kesuksesan di dunia yang fana ini dan akhirat yang kekal nanti. Tanpa kemauan, seorang menjadi enggan untuk berbuat, bahkan seringkali tidak berbuat sama sekali pada akhirnya. Sedangkan tanpa kesabaran, seseorang akan menjadi mudah berputus asa.
Surat ini kuramu untuk ruh-ku dan ruh saudara/i-ku yang mulai enggan melakukan perbuatan baik karena dirasa sulit. Padahal disanalah letak cahaya sesungguhnya. Setiap memulai pekerjaan baik kadang terasa sulit, ibarat membuka hutan, dibutuhkan kerja ekstra keras.
Surat ini kukhususkan untuk diriku sendiri serta saudara/i-ku yang kurang berhati lapang dalam menjalani hidup yang hanya sementara di dunia ini. Padahal segala kejadian yang terjadi dalam hidup ini sudah ditentukan dan diatur oleh Allah, maka terimalah setiap kejadian yang menimpa kita dengan hati yang ikhlas. Baik dan buruk pasti terjadi dalam kehidupan ini, sebagaimana senang dan susah pun akan datang silih berganti.
Surat ini kukemas untuk hatiku dan hati saudara/i-ku yang mudah terpana dan terpesona dengan gemerlapnya dunia ini sehingga berbuat sesuatu yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Sekuat apakah hawa nafsu dalam diri kita sehingga demikian sulit untuk dikuasai dan dikendalikan? Sebegitu mudahkah kita diperbudak dan dipermainkan oleh dunia? Bekalilah diri dengan tawakal kepada Allah untuk menaklukkan dunia serta bertawakallah kepada-Nya agar kita tidak tersesat untuk selama-lamanya.
Surat ini kupersembahkan untuk ruhku dan ruh saudara/i-ku yang belum menyadari sepenuhnya bahwa masing-masing diri kita adalah arsitek dari keberhasilan kita sendiri. Diri kita sendirilah yang akan membawa kita pada keberhasilan dan kegagalan dalam hidup ini. Diri kita akan menentukan apakah kita akan bahagia atau sengsara di dunia ini terlebih di akhirat kelak. Sadarkah kita bahwa kita-lah pemegang tanggung jawab penuh atas keselamatan diri kita?
Akhirnya, surat ini kutujukan untuk jiwa yang masih memiliki waktu luang untuk berintrospeksi terhadap apa yang telah kta lakukan selama ini. Adililah diri kita masing-masing dan perbaikilah segala hal yang keluar jalur. Setiap manusia kelak akan diadili oleh Allah, di depan pengadilan yang mana tiada satupun yang luput dari-Nya, dengan hanya amalan kita sebagai pembela. Sudah cukup banyakkah amalan kita untuk memenangkan sidang tersebut?
“Berkatalah yang benar, karena berkata benar itu menunjukkan pada kebaikan dan kebaikan akan membawa jalan menuju surga. Seseorang yang terus membiasakan berkata benar, maka orang itu akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang selalu berkata benar. Jauhilah berkata dusta karena dusta itu membawa pada kejahatan dan kejahatan itu akan membawa ke neraka. Seseorang yang membiasakan berdusta dan selalu cenderung berdusta, akhirnya ia dicatat di sisi Allah sebagai orang yang banyak berdusta.” (HR. Bukhary-Muslim)
“Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murniya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapuskan kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke surge yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakam, “Ya Allah, kami mohon Engkau menyempurnakan cahaya kami yang seterang-terangnya. Ampunilah dosa kami, Engkau Maha Kuasa atas segala-segalanya.” (QS. At-Tahrim : 8)
Wallahua’lam bishowab
SKILL 2005 dan Medical Islamic Community (MedIC) FK 2002